Tumpahan minyak kelaut dari kapal
tanker / kapal lainnya dapat dibagi dalam 4 kelompok yaitu sebagai berikut :
Pembuangan minyak yang timbul
sebagai akibat dari Pengoperasian kapal selama menyelenggarakan pencucian
tangki
Pembuangan air bilge ( got ) yang
mengandung minyak,
Tumpahan yang berasal dari
kecelakaan pelayaran antara lain kandas, tenggelam, tabrakan dan lain-lain,
Tumpahan minyak selama Loading,
discharging atau bunkering
Tumpahan Minyak Kapal Tanker
Sebab terjadinya tumpahan minyak
dari kapal yaitu kerusakan mekanis dan kesalahan manusia,
·
Kerusakan Mekanis
Kerusakan dari sistem peralatan
kapal,
Kebocoran badan kapal,
Kerusakan katup-katup hisab atau
katup pembuangan kelaut,
Kerusakan selang-selang muatan
·
Kesalahan Manusia
Kurang pengetahuan / pengalaman,
Kurang perhatian dari personil
Kurang ditaatinya
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
Kurang pengawasan.
Kerusakan mekanis dapat diatasi
dengan sistem pemeliharaan dan perawatan yang lebih baik serta pemeriksaan
berkala oleh pemerintah / Biro Klasifikasi. Kesalahan manusia dapat diatasi
dengan memberikan training kepada personil kapal untuk meningkatkan ketrampilan
mereka sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif. Menerapkan
sepenuhnya persyaratan perijasahan personil kapal.
·
Cara pembersihan tumpahan minyak
Pengalaman menunjukanbahwa
pembersihan minyak tidak selalu sama, tergantung situasinya. Tumpahan
minyakdalam daerah yang sempit dapat diisolir dengan mudah dibandingkan dengan
daerah yang luas.
Ada beberapa cara dalam
pembersihan tumpahan minyak :
·
Pembersihan tumpahan minyak Secara mekanik
Memakai boom atau barrier akan
baik pada laut yang tidak berombak dan yang arusnya tidak kuat (maksimum 1
knot). Juga dipakai untuk tebal yang tidak melampaui tinggi boom. Posisi boom
dibuat menyudut, minyak akan terkempul disudut dan kemudian dihisap dengan
pompa. Umumnya pompa hanya mampu menghisap sampai pada ketebalan minyak sebesar
¼ inchi. Air yang terbawa dalam minyak akan terpisah kembali.
·
Pembersihan tumpahan minyak Secara Absorbents
Zat untuk meng-absorb minyak
ditaburkan di atas tumpahan minyak dan kemudian zat tersebut diangkut yang
berarti minyak akan turut terangkat bersamanya. Umumnya zat yang digunakan
meng-absorb tersebut antara lain : lumut kering, ranting, potongan kayu, talk.
Sekarang banyak juga zat pengabsorb dibuat dari bahan sintetis, yaiyu dari
polyethelene, polystyrene, polypropylene dan polyrethane
·
Menenggelamkan tumpahan minyak
Seatu campuran 3.000 ton kalsium
karbonat yang ditambah dengan 1 % sodium stearate pernah dicoba dan berhasil
menegelamkan 20.000 ton minyak. Cara ini masih banyak dipertentangkan karena
dianggap akan memindahkan masalah kerusakan oleh minyak kedasar laut yang
relatif merusakan kehidupan. Tetapi untuk laut-laut dalam hal ini tidak
memberikan efek yang berarti.
·
Pembersihan tumpahan minyak menggunakan Oil
Discharge Monitoring ( ODM )
Oil Discharge dipakai untuk
memonitor dan mengontrol pembuangan ballast di kapal tanker yang disesuaikan
dengan peraturan / persyaratan.
Oil Discharge Monitoring (ODM)
terdiri dari :
Oil content meter, meter supply
pump dan homogenizer (Oilcon),
Flow rate indicating system,
Control section, recording device
dan alarm (Central Control Unit : CCU),
Overboard discharge control
Ship’s LOG.
Siatem dan Fungsi Oil Discharge
Monitoring (ODM) yaitu Ballast yang akan dibuang melalui overboard discharge
akan diukur pada measurement cell dari oilcon. Hasil dari pengukuran ini akan
dirubah ke signal listrik dan digunakan sebagai petunjuk pada control box yang
terletak di cargo control room, kadar minyak dari contoh air ditunjukan pada
control box.
Besarnya buangan ballast yang
melalui overboard discharge akan dideteksi oleh odifice flow meter yang
ditempatkan pada discharge line. Hasil catatan ini dirubah ke Pneumatic signal
dan diteruskan ke P / E converter di cargo control room. Pencatatan kecepatan
kapal didapatkan dari ship’s yang diteruskan ke CCU di cargo control room Dari
CCU kemudian dihitung, hasil pencatatan di CCU kemudian dicatat jumlah minyak
yang terbuang. CCU mengeluarkan tanda apabila kondisi sesuai dengan peraturan
tanda di CCU berhenti dan membunyikan alarm apabila kondisi melampaui
peraturan.
·
Membersihkan tumpahan minyak menggunanakan Oil
Content Meter, Meter Supply dan Homogenizer ( OILCON )
Prinsip Dasar Oil Content Meter,
Meter Supply dan Homogenizer ( OILCON ) Teknik pengukuran yang dipakai di
oilcon adalah pada scattered light (pancaran sinar). Pancaran sinar/cahaya
lewat melalui sebuah cell pencatat. Besarnya cahaya ( IS ) ditunjukan dengan
sudut tergantung pada density dan jumlah minyak yang dibuang dan gelombang
radiasi. Oleh karena itu konsentrasi minyak pada contoh air dapat diukur dengan
mendeteksi kemampuan ID (direct light) dan IS (scattered light).
·
Oily Water Separator
Cara Kerja Oily Water Separator
yaitu Limbah minyak yang didapat dari pompa sepanjang tank (bilge
feed pump) mengalir kedalam
coarse separating chamber melalui oily water inlet pada primary coloumn dan
berputar-putar perlahan dalam ruangan pemutar (Chamber tangentially). Sebagai
hasilnya, banyak minyak mengalir ke Oil collecting chamber. Kemudian limbah
minyak memasuki fine separating chamber melalui bagian tengah pada buffle plate
dan mengalir disekitarnya ke water collecting pipe melalui celah-celah diantara
pelat-pelat penangkap minyak (oil catch plate). Dalam proses ini minyak
mengapung dan menempel pada kedua sisi dari masing-masing plate penangkap,
minyak dan air sudah terpisah. Sesudah pemisahan ini, air melewati lubang kecil
pada water collecting pipe (pipa pengumpul air) dan mengalir ke secondary
separation coloumn (ruangan pemisah kedua) dengan cara melalui tempat keluar
air (treated water outlet).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar